DEFINISI PUISI
*Samuel Taylor Coleridge
Puisi adalah kata-kata terbaik dalam susunan terbaik.
*Andrew Bradley
Puisi adalah terdiri daripada rangkaian pengalaman tentang bunyi, image, pemikiran dan emosi-yang kita alami sewaktu kita membacanya dengan cara sepuitis mungkin.
*H. B. Jassin
Puisi merupakan pengucapan dengan perasaan yang didalamnya mengandung pikiran-pikiran dan tanggapan-tanggapan
*Matthew Arnold
Puisi merupakan keistimewaan tersendiri, ia memberikan sumbangan kepada perbendaharaan
*Waldo Emerson
Puisi mengajar sebanyak mungkin dengan kata-kata sedikit mungkin.
*Usman Awang
Puisi adalah untuk menimbulkan kesedaran atau keinsafan dalam diri dan hati.
JENIS JENIS PUISI
PUISI LAMA
Ciri-ciri puisi lama:
- Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.
- Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
- Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.
PUISI BARU
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama, baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima. Menurut isinya, puisi baru dibedakan atas:
- Balada adalah puisi berisi kisah/cerita.
- Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan.
- Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa.
- Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup.
- Romance adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih.
- Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan.
- Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik.
MEMBACA PUISI
Interpretasi(penafsiran/pemahaman makna puisi)
Dalam proses ini diperlukan ketajaman visi dan emosi dalam menafsirkan dan membedah isi puisi. Memahami isi puisi adalah upaya awal yang harus dilakukan oleh pembaca puisi, untuk mengungkap makna yang tersimpan dan tersirat dari untaian kata yang tersurat.
Vocal
Artikulasi
Pengucapan kata yang utuh dan jelas, bahkan di setiap hurufnya.
Diksi
Pengucapan kata demi kata dengan tekanan yang bervariasi dan rasa.
Tempo
Cepat lambatnya pengucapan (suara). Kita harus pandai mengatur dan menyesuaikan dengan kekuatan nafas. Di mana harus ada jeda, di mana kita harus menyambung atau mencuri nafas.
Dinamika
Lemah kerasnya suara (setidaknya harus sampai pada penonton, terutama pada saat lomba membaca puisi). Kita ciptakan suatu dinamika yang prima dengan mengatur rima dan irama, naik turunnya volume dan keras lembutnya diksi, dan yang penting menjaga harmoni di saat naik turunnya nada suara.
Modulasi
Mengubah (perubahan) suara dalam membaca puisi.
Intonasi
Tekanan dan laju kalimat.
Jeda
Pemenggalan sebuah kalimat dalam puisi.
Pernafasan
Biasanya, dalam membaca puisi yang digunakan adalah pernafasan perut.
Penampilan
Salah satu factor keberhasilan seseorang membaca puisi adalah kepribadian atau performance diatas pentas. Usahakan terkesan tenang, tak gelisah, tak gugup, berwibawa dan meyakinkan (tidak demam panggung).
Gerak
Gerakan seseorang membaca puisi harus dapat mendukung isi dari puisi yang dibaca. Gerak tubuh atau tangan jangan sampai klise.
Komunikasi
Pada saat kita membaca puisi harus bias memberikan sentuhan, bahkan menggetarkan perasaan dan jiwa penonton.
Ekspresi
Tampakkan hasil pemahaman, penghayatan dan segala aspek di atas dengan ekspresi yang pas dan wajar.
Konsentrasi
Pemusatan pikiran terhadap isi puisi yang akan kita baca.
sebegai contoh:
AKU
CHAIRIL ANWAR
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Maret 1943
Tidak ada komentar:
Posting Komentar